04 Januari 2009

Muhasabah dan Istighfar

Muhasabah dan Istighfar


Allah berfirman: Hai orang-orang yang beriman bertaqwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok(akhirat) dan bertaqwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.(Al hasyr: 18)

Muhasabah atau yang lebih kita kenal dengan interopeksi diri adlah hal yang penting dilakukan oleh setiap muslim. Karena ada sebuah kepastian bahwa waktu yang telah terlewati tidak akan kembali lagi sedangkan tanpa disadari kematian akan mejenmput kita kapan saja, tidak mengenal waktu dan tempat dan yang bermanfaat kala itu adalah amal shaleh.
Ingatlah saudaraku, bahwa Rasululloh SAW membagi manusia dalam 3 golongan:
1. Golongan beruntung, jika hari ini lebih baik dari hari kemarin., artinya amal perbuatannya hari ini lebih banyak daripada hari kemarin (serta maksiatnya lebih sedikit dibandingkan dg hari kemarin).
2. Golongan merugi, jika hari ini sama dengan hari kemarin. .
3. Golongan celaka, jika hari ini lebih buruk daripada hari kemarin. Ini berarti, amal perbuatannya hari ini lebih sedikit dibandingkan hari kemarin
Manusia adalah makhluk yang lemah, adakalanya ia sering berbuat khilaf dan dosa tanpa disadarinya, namun sebaik-baiknya orang yang berbuat dosa adalah yang selalu memohon ampunan atas segala dosa yang ia lakukan.Istighfar merupakan salah satu jalan untuk memohon ampunan Allah karena istighfar mempunyai kedudukan yang tinggi dalam diri seorang hamba,
Dari Syadad bin Aus r.a., dari Rasulullah saw., bahwa beliau berkata, ‘Orang yang pandai adalah yang menghisab (mengevaluasi) dirinya sendiri serta beramal untuk kehidupan sesudah kematian. Sedangkan orang yang lemah adalah yang dirinya mengikuti hawa nafsunya serta berangan-angan terhadap Allah swt. (HR. Imam Turmudzi, ia berkata, ‘Hadits ini adalah hadits hasan’)
Pada suasana pergantian tahun hijriah seperti saat ini bukanlah sekedar pergantian kalender di rumah kita melainkan kita dituntut agar berbenah diri memperbaiki amal-amal kita guna membuka lembaran baru di tahun yang baru. Sekaligus renungan bagi kita tentang kekhilafan apa yang telah kita lakukan sebelumnya. Hal semacam ini yang seharusnya layak dipikirkan oleh setiap muslim yaitu bermuhasabah dan istighfar agar selalu dalam keadaan siap jika sewaktu-waktu dipanggil olehNYA.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar