04 Januari 2009

Memberdayakan SDA Bangsa

Memberdayakan SDA Bangsa

Saat ini Indonesia mengalami resesi ekonomi yang menyebabkan kenaikan biaya hidup, harga BBM, harga pangan, sandang, kesehatan dan lain-lain. Sehingga terjadi perdebatan di masyarakat tentang krisis ekonomi global yang berpengaruh pada Negara ini.
Mungkin Indonesia sudah terlalu lama bermimpi untuk keluar dari status Negara berkembang menjadi Negara maju. Pemerintahnya menginginkan rakyatnya hidup mandiri, mampu menciptakan lapangan kerja dan peduli akan potensi alam negaranya. Cita-cita besar ini tidak bisa disalahkan begitu saja, karena memang setiap Negara pasti mempunyai tujuan yang sama yaitu menjadi Negara yang diakui dan disegani di kancah dunia. Sebagian besar paradigma mengatakan bahwa Negara yang disegani adalah Negara yang tingkat ekonominya mapan, militernya kuat dan mampu berdiplomasi dalam segala hal. China sudah membuktikan abilitinya pada Negara-negara maju di eropa dan amerika. Jepang dan korea masih dalam proses menggaungkan namanya, Malaysia sudah memulai, lalu bagaimana dengan Indonesia?
Sebenarnya Indonesia mampu bersaing dengan Negara-negara maju dalam peningkatan ekonomi jika mampu memanfaatkan SDAnya. Tidak diragukan lagi Indonesia memiliki hasil bumi yang melimpah, keindahan alam yang menakjubkan dan kaya akan potensi alam. Dari potensi kelautan menghasilkan minyak bumi, rumput laut, ikan bahkan bisa menambah devisa Negara dengan menjadikannya tempat wisata. Pertaniannya memiliki tanah yang mengandung humus yang tinggi sehingga tanaman subur. Dan masih banyak lagi potensi-potensi bernilai ekonomi, seperti pertambangan, industri dan agrobisnis.
Permasalahan tentang turunnya tingkat perekonomi yang dihadapi bangsa ini disebabkan karena manajemen dan pengelolaan SDA yang luput. Contoh yang nyata adalah FREEPORT, perusahaan asing milik Amerika Serikat tersebut dapat memperoleh keuntungan besar dengan mengeruk kekayaan alam Indonesia berupa pertambangan emas. Dan masih banyak perusahaan asing lainnya yang melakukan hal serupa seperti perusahaan Exxon Mobil di Aceh, NCO yang mampu melakukan produksi nikel dengan menggunakan listrik sebesar 9,6 Mega Watt yang di mana sumber aliran listrik tersebut mereka produksi sendiri. PT Newmont yang mengeruk emas di Nusa Tenggara.
Dalam kondisi bangsa yang kecolongan kekuatan ekomominya seperti yang terjadi saat ini, pemerintah harus mengambil langkah cepat guna meningkatkan perekonomian bangsa dengan cara memanfaatkan potensi alam yang dimiliki Indonesia secara optimal dan memberdayakan pondasi kekuatan ekonomi di desa. Karena sebagian besar esensi ekonomi ada di desa.
Dengan demikian akan tercipta banyak lapangan kerja baru, sehingga tingkat ekonomi bangsa akan meningkat dan masyarakat miskin menjadi berkurang karena mempunyai penghasilan dari lapangan pekerjaan yang tersedia.
.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar